Sejak kedatangan Kwang Song jin dalam hidupku, Hana sudah
tinggal bersama kak Song. Jadi terasa sunyi walau sesekali Hana datang ke rumah
tuk nginap. Satu fakta terbaru, ternyata rumahnya hanya berjarak 10 rumah.
Sabtu pukul 06.30 (hari free kuliah), Hana datang menyapa pagi
yang cerah dengan senyuman terindahnya. Menikmati sepotong kue dan susu diwaktu
sarapan dan berbagi sedikit cerita dan tawa. Memperlihatkan ke Hana foto-foto
masa kecilku sewaktu berusia 10 tahun.
“Kak, Aileen. mau tidak datang ke rumahku pagi ini? Untuk
bermain denganku. Hana juga mau tunjukkan foto-foto hana sewaktu bayi, kamar Hana
dan kak Song akan membuatkan makan siang yang enak. Bisa ya kak?!” ucapnya
sambil menunjukkan wajah memelas.
Mau menerima tapi ada Kak Song yang membuatku sedikit malu.
“Apakah kak Song tahu kalau Hana mengajak aku ke rumah
kalian?”
“Iya! Kak Song dengan senang hati menerima hal itu. Kak Song
yang menawarkan makan siang dirumah. Mau ya kak Aileen cantik?!”
“Baiklah Adik Hana yang manis, cantik dan imut”
Kami pun berangkat kerumahnya. Hari ini adalah hari pertama
memasuki rumah Kak Song setelah sekian lama hanya mampu menatap rumah itu dari
luar.
“Selamat pagi, Aileen. Bagaimana Kabarnya?!” sapanya sembari
membuka pintu rumah
“Pagi Kak Song. Aku baik, terimakasih. Bagaimana dengan
Kakak?!” balasku sedikit malu
“Aku lagi sakit nih” ucapnya sambil memegang kepalanya.
“Ah… kakak sakit! Sakit apa kak?!” Tanyaku dengan kepanikan
sambil memandunya tuk duduk di kursi.
“Kepalaku sakit dari pagi. Sepertinya agak mengkhawatirkan
Hana deh. Pagi-pagi dah menghilang.”
“Ih… Kakak, kirain sakit beneran. Membuatku khawatir saja.”
Ucapku sambil menghela nafas lega
“Wah… Aileen, terimakasih sudah khawatir padaku. Aku harap
hal itu tak berhenti. Hehehe…. Pagi ini aku akan keluar sebentar. Aku titip
Hana ya… tolong dijaga ya?!” ucapnya sedikit menggoda.
“Iya, Kak Song! Aku akan selalu memperhatikannya. Tapi kakak
mau kemana?”
“Apakah Aileen ingin sekali tahu aku mau pergi kemana?”
tanyanya dengan menggoda
“Tidak terlalu.” Jawabku dengan merunduk dan tersenyum.
Kak Song pun balas tersenyum dan menggosok kepalaku. Sekali
lagi, dia pergi dengan mengumbar
senyumnya yang manis.
“Kak Aileen ayo ikuti hana, kita akan ke kamarku!” ajak Hana
menarik tanganku
Akupun melihat keindahan rumah dan foto-foto Hana bersama
orang tuanya yang sudah tiada, dan bersama kak Song . betapa kagumnya aku atas
ketampanan kak Song, tentunya pada keimutan Hana. Aku menemani Hana melukis dan
bercerita. Pukul 10.30 Hana tertidur di sofa tempat ia menonton film kartun
Princess. Akupun membaringkan Hana dipangkuanku sembari membelai rambut
pangjangnya. Tak lama, Kak Song Jin datang.
“ Hana…Kakak membawa es krim kesukaanmu loh” ucapnya saat
masuk kedalam rumah.
Suasana sunyi yang ku hadapi tiba-tiba jadi panik
dikarenakan perasaan gugup bertemu dengan kak Song dalam keadaan itu. Ketika
tiba di ruang tengah tempat saya dan Hana nonton, dia melihat saya sembari
tersenyum.
“Wah… Hana sudah tertidur. Maaf ya, Aileen. Dia sudah
merepotkanmu. kamu pasti lelah memangkunya seperti itu.” Sahutnya sambil
meletakkan barang yang dibawanya dan mengangkat Hana ke kamar tidurnya.
“ Biar aku rapikan dulu tempat tidurnya, Kak Song.” Ucapku
sambil berjalan mendahului Kak Song.
Akupun merapikan tempat tidur Hana yang penuh dengan
buku-buku yang dibacanya tadi. Kak Song meletakkan Hana dan akupun
menyelimutinya.
“Ehm Aileen. Bisakah kamu membantuku?”
“Bantuin apa kak?”
“Membereskan barang belanjaan.”
“baik”
Kamipun pergi mengambil barang belanjaan yang diletakkan
tadi ketika ingin mengangkat Hana dan membawanya ke dapur. Aku mengeluarkan
barang-barang dalam shopping bag dan Kak Song meletakkannya di tempat yang
seharusnya. Setelah selesai, Kak Song menawarkanku secangkir teh dan sepotong
rainbow cake.
“Aileen, duduk dan nikmatilah kue ini.”
“Makasih, sepertinya lezat.” Akupun mulai mencicipinya.
“Makanan favorite Aileen apa sih?”
“Apa ya… Hm… aku menyukai banyak makanan. Kalau Kak Song
sendiri?”
“Aku juga tidak terlalu memilih makan. Hmm…. Karena kamu
bukan orang yang pemilih jadi aku akan memasak sesuai resepku sendiri.”
“Kak, Bolehkah aku membantumu?”
“Tentu saja, jika kamu tidak keberatan.”
Dia pun mulai mengarahkanku untuk memotong sayuran dan
lainnya. Aku benar-benar menyukai moment
itu. Pada saat dia menyuruhku mengambil pasta di kulkas, aku sedikit
kebingungan.
“Kak, pasta itu ada dibagian mana?” tanyaku sambil mencari.
“Oo…” ucapnya dengan lembut
Dia berjalan ke arah kulkas tanpa sepengetahuanku. Saat aku
menemukan pasta itu, aku berbalik yang pada saat itu Kak Song ada dibelakangku.
Pada saat berbalik, aku dihadapkan dengan tubuh Kak Song ; kemeja biru dengan
bagian dadanya sedikit terbuka, leher dengan jakungnya, bibir tipisnya. Akupun
tertegun diam melihat wajahnya dan mata kami pun saling menatap terdiam hingga
Hana datang menegur kami.
“Apa yang sedang kalian lakukan?” tegurnya yang membuat kami
tersadar.
Akupun menghindar dari Kak song menuju tempat memasak.
“Kenapa wajah kak Aileen memerah? Apa Kak Song memarahi Kak
Aileen?” Ucapnya dengan menatap tajam Kak Song
“Ah…(sambil menepuk-nepuk pipiku) tentu saja tidak Hana!”
ucapku sedikit panik dan gugup
“Hana, apa kau mau makan es krim. Tadi aku beli tapi kamu
sedang tertidur.” Ucap kak Song mengalihkan perhatiannya”
Akupun terdiam dan mulai menyiapkan piring untuk menyajikan
makanan. Di saat Hana asyik memakan es krimnya. Kak Song menatapku dan
tersenyum. Akupun berbalik tersenyum padanya. Keadaan canggung itupun meleleh
dengan senyuman dan candaan Kak Song disaat makan siang bersama.
^_^ To Be Continue ^_^